Bayi berkeringat saat menyusu – Dalam kegiatan menyusui, Bunda tentu sering memperhatikan kondisi bayi secara lebih dekat, bukan? Ya, terkadang dalam momen tersebut Bunda melihat bayi berkeringat sehingga muncul pertanyaan dan rasa khawatir di dalam benak pikiran. Apakah kondisi ini normal atau memang merupakan tanda bayi kurang sehat? Maka dari itu, Bunda bisa mencari tahu jawabannya melalui pembahasan di bawah ini.
Baca Juga: ASI Bewarna Bening Bunda? Pahamin Penyebab, Kandungan, dan Faktanya!
Lantas, Normalkah Bayi Berkeringat saat Menyusu?
Seorang bayi memang membutuhkan asupan ASI untuk tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga kegiatan menyusui bayi merupakan hal yang perlu dilakukan oleh Bunda sebagai ibu menyusui. Lantas, normalkah bayi berkeringat saat menyusu? Jawabannya iya. Sebab melansir Healthline, merupakan hal yang normal bagi bayi untuk berkeringat termasuk ketika sedang menyusu ASI kepada ibunya.
Bunda sebenarnya tidak perlu khawatir karena pada banyak kasus hal ini merupakan hal biasa yang terjadi kepada seseorang termasuk bayi. Berkeringat bisa saja terjadi pada siang atau malam hari kepada siapa pun di berbagai usia. Meski bayi tersebut baru lahir, hal ini juga dapat terjadi, lho Bunda. Sebab tubuh bayi sebenarnya belum sepenuhnya sempurna dan berkembang seiring berjalannya waktu sehingga tubuh bayi membutuhkan waktu dalam mengatur suhu tubuhnya sendiri.
Ragam Penyebab Bayi Berkeringat saat Menyusu atau Tidur
Walaupun kondisi berkeringat pada bayi merupakan hal yang normal atau biasa terjadi. Terdapat sejumlah penyebab yang dapat memicu hal ini kepada bayi. Berikut beberapa ragam penyebab bayi berkeringat saat menyusu atau tidur:
1. Bayi Sedang Menangis atau Sibuk Sendiri Hingga Berkeringat
Bagi bayi, menangis merupakan salah satu bentuk komunikasi kepada Bunda sebagai ibunya. Saat bayi menangis tentunya hal tersebut membutuhkan energi yang perlu dikeluarkan. Terlebih jika bayi tersebut menangis dalam waktu yang agak lama dan keras tangisannya maka bisa membuat bayi menjadi berkeringat dan memerah wajahnya. Hal ini sama apabila bayi sibuk sendiri dan bergerak terus maka wajar jika berkeringat sebelumnya pada saat menyusu atau tidur.
2. Kelenjar Keringat Bayi Belum Sempurna
Pada bayi yang baru lahir atau masih berusia di bawah dua tahun tentunya merupakan masa emas yang membutuhkan ASI untuk perkembangannya. Sebab sebelum itu tubuh bayi masih dalam tahap penyempurnaan termasuk bagian kelenjar keringat. Melansir Livescience, kulit dan mata bayi baru lahir cenderung kering sebab kelenjar keringat bayi belum berfungsi penuh. Namun pada bagian dahi atau kepala, bayi tetap bisa berkeringat karena merupakan letak kelenjar keringat ekrin yang paling aktif saat sedang disusui atau tidur.
3. Kondisi Ruangan Kamar yang Gerah atau Panas
Faktor kondisi ruangan kamar atau lingkungan yang gerah dan panas bisa menjadi salah satu penyebab bayi berkeringat saat menyusu. Maka dari itu, tidak heran jika banyak orang yang menyarankan untuk ibu menyusui melakukan kegiatan memberikan ASI kepada bayi di ruangan yang adem atau sejuk. Bunda juga bisa melakukan pengkondisian ruangan sebelum kegiatan menyusui bayi tiba seperti membuka jendela ventilasi, dan menyalakan pendingin ruangan atau AC.
4. Pakaian Bayi yang Terlalu Tebal atau Berbahan Panas
Bayi memang memiliki tampilan fisik yang menggemaskan dan lucu, maka dari itu tidak heran jika banyak dari orang tua berusaha mendandankan bayi mereka selucu mungkin sehingga terkadang malah membuat bayi tidak merasa nyaman atau kegerahan. Pakaian bayi yang terlalu tebal dapat menimbulkan keringat di area tubuh bayi ketika fase menyusui tiba. Selain pakaian yang tebal, pakaian yang berbahan panas juga bisa membuat bayi berkeringat. Oleh sebab itu, Bunda perlu memilih pakaian bayi yang memiliki bahan yang adem dan enak untuk dipakai.
5. Pelukan Erat Ibu saat Menyusui Bayi
Banyak ibu menyusui yang sebenarnya tidak menyadari bahwa pelukan yang terlalu erat dan lama kepada bayi dapat menjadi salah satu penyebab bayi berkeringat saat menyusu. Kulit orang dewasa seperti Bunda tentu memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan bayi, kontak antara kulit Bunda dengan kulit bayi dapat meningkatkan suhu tubuh bayi sehingga bayi menjadi berkeringat saat diberikan ASI oleh ibu menyusui.
Baca Juga: Benarkah Waktu Pemberian ASI Kepada Bayi Harus 2 Jam Sekali? Ketahui Penjelasannya Bunda!
6. Bayi Mengalami Demam atau Pilek
Demam dan pilek merupakan salah satu jenis sakit yang paling sering terjadi kepada anak-anak atau bayi. Demam biasanya merupakan suatu tanda terjadinya infeksi di tubuh bayi sehingga bisa membuat tubuh bayi menjadi panas lalu berkeringat meski sedang menyusu. Untuk bayi, penggunaan obat penurun demam, panas, atau pilek perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak.
7. Posisi Menyusui Bunda yang Terlalu Lama
Dalam menysui bayi, posisi merupakan hal yang cukup penting karena berkaitan dengan kenyamanan untuk Bunda dan bayi itu sendiri. Posisi menyusui yang terlalu lama semisal harus memegang atau mendekap kepala bayi dapat membuat suhu kepala dan dahi bayi menjadi hangat kemudia bayi akan merasa tidak nyaman dan akhirnya berkeringat saat disusui oleh Bunda.
8. Menghisap ASI Merupakan Aktivitas Olahraga untuk Bayi
Untuk mendapatkan ASI yang diberikan Bunda, bayi tentunya harus menghisap puting payudara ibu menyusui dalam jangka waktu tertentu. Meski kelihatannya merupakan hal mudah, untuk bayi aktivitas ini juga dapat dikatakan sebagai olahraga yang dilakukan oleh otot rahang bayi. Terkadang kondisi ASI yang kurang lancar membuat bayi berusaha keras dalam menghisap payudara sehingga dapat menimbulkan keringat ketika fase menyusu tiba.
9. Terdapat Kondisi Gangguan Kesehatan Tertentu pada Bayi
Penyebab bayi berkeringat saat menyusu yang terakhir di pembahasan kali ini ialah adanya kondisi gangguan kesehatan tertentu. Hal ini merupakan hal yang perlu diwaspadai dan diperhatikan oleh setiap ibu menyusui. Sebab pada beberapa bayi dapat mengalami hal yang tidak diinginkan ini.
Biasanya bayi akan jauh berkeringat dibanding dengan berkeringat karena keadaan normalnya. Melansir Medicalnewstoday, beberapa kondisi medis yang dapat membuat bayi berkeringat diantaranya yaitu hiperhidrosis idiopatik, apnea tidur, kelainan jantung bayi, gangguan sistem endokrin, infeksi, hingga kanker.
Cara Mencegah Bayi Berkeringat saat Menyusu
Bayi berkeringat memang bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti apa yang telah Bunda baca sebelumnya. Hal ini tentu akan menggangu kenyaman bayi juga Bunda. Untuk mencegah hal itu, berikut beberapa cara mencegah bayi berkeringat saat menyusu:
- Hal mudah yang bisa pertama Bunda lakukan ialah memastikan kondisi ruangan atau kamar untuk menyusui memiliki suhu ruangan yang sejuk dan adem sehingga tidak membuat bayi berkeringat berlebih.
- Cara mencegah yang kedua ialah, Bunda perlu menyesuaikan pakaian bayi dengan menggunakan bahan yang adem dan menyerap keringat seperti katun serta bukan pakaian yang terlalu tebal.
- Biarkan bagian kepala bayi tidak tertutup kain atau topi saat menyusu.
- Bunda juga perlu mengenakan pakaian yang memiliki bahan sejuk di kulit sehingga saat bersentuhan dengan bayi tidak membuat ia berkeringat.
- Mengubah posisi menyusui Bunda dan bayi apabila dirasa sudah terlalu lama agar suhu panas tidak terperangkap
Tanda Bahaya Bayi Berkeringat saat Menyusu yang Perlu Bunda Waspadai
Meski kebanyakan bayi berkeringat merupakan hal yang normal dan biasa. Namun begitu, Bunda juga harus waspada dan mawas karena bisa jadi berkeringat yang berlebih merupakan salah satu tanda bahaya bagi kesehatan bayi. Berikut beberapa tanda bahaya bayi berkeringat:
- Saat berkeringat bayi terlihat kesulitan bernapas atau terengah-engah.
- Bayi menolak atau enggan menyusu dan terlihat berkeringat berlebih.
- Bayi terlihat lesu dan lelah saat menysu ditambah adanya keringat.
- Suhu tubuh bayi terasa panas dan berkeringat berlebih saat menyusu
Baca Juga: Istimewa dari Bunda! 6 Kandungan ASI yang Membuat Bayi Sehat dan Kuat dari Penyakit
Jaga Kondisi Bayi Berkeringat dengan Asupan ASI Berkualitas dan Lancar
Untuk bayi, ASI merupakan makanan dan minuman terbaik yang bisa Bunda berikan di awal masa kehidupannya hingga minimal berusia 6 bulan hingga 2 tahun. Hal ini penting sebab ASI sangat berperan dalam daya tahan, kesehatan, serta perkembangan bayi secara keseluruhan.
Bayi juga bisa berkeringat karena saat menghisap payudara Bunda yang mungkin ASInya kurang lancar sehingga ia perlu berusaha lebih keras untuk mendapatkan ASI sesuai kebutuhannya. Maka dari itu, penting bagi Bunda dalam menjaga kelancaran ASI untuk Si Buah Hati.
Untuk itu, Fitbumin Vilaktin hadir sebagai solusi praktis Bunda dalam memperlancar ASI serta menjaga kualitasnya. Terbuat dari bahan baku alami terstandar modern seperti ekstrak ikan gabus, daun katuk, bayam, serta rumput laut membuat Fitbumin Vilaktin aman untuk Bunda konsumsi.
Sementara itu, kandungan nutrisi yang terdapat dalam Fitbumin Vilaktin juga sangat lengkap dalam memenuhi kebutuhan gizi harian ibu menyusui. Terdapat protein, albumin, 18 asam amino, asam lemak, vitamin dan mineral sebagai pendamping nutrisi harian tubuh Bunda.
Keunggulan Fitbumin Vilaktin juga memiliki kadar kandungan protein yang tinggi mencapai 80% sehingga menjadi salah satu ASI booster alami tinggi nutrisi protein dan albumin. Dengan mengonsumsi Fitbumin Vilaktin maka Bunda dapat menjaga asupan ASI berkualitas dan lancar untuk bayi guna mencegah ia berkeringet karena menghisap ASI yang seret!
Demikian pembahasan mengenai bayi berkeringat saat menyusu? ini penyebab dan cara mencegahnya untuk Bunda ketahui dan simak. Cara membeli dan memesan Fitbumin Vilaktin, Bunda bisa klik melalui tautan berikut ini.