Cara menurunkan albumin dalam urine – Tahukah Anda bahwa albumin dalam urine adalah salah satu indikator penting yang perlu diperhatikan karena bisa menandakan adanya gangguan kesehatan, terutama pada organ ginjal.
Sayangnya, kondisi ini masih jarang disadari oleh banyak orang di Indonesia. Albuminuria, atau adanya albumin dalam urine, sering kali menjadi tanda awal dari masalah kesehatan serius yang memerlukan perhatian lebih. Lantas, bagaimana jika kita memiliki kondisi albumin dalam urine yang cukup tinggi saat di cek?
Ayo kita bahas lebih lanjut mengenai apa itu albuminuria dan bagaimana cara menurunkan albumin dalam urine ini agar ginjal tetap sehat.
Mengapa Ada Albumin dalam Urine Anda?
Albumin adalah protein yang biasanya terdapat dalam darah. Ginjal yang sehat berfungsi untuk menyaring zat-zat berbahaya dan kelebihan cairan dari darah, sementara protein seperti albumin seharusnya tetap berada dalam darah.
Melansir laman National Kidney Foundation, ginjal yang sehat dapat mencegah sebagian besar albumin melewati filter dan masuk ke dalam urin. Maka dari itu, seharusnya hanya ada sedikit atau tidak ada albumin dalam urin Anda. Jika ginjal Anda rusak atau mengalami penurunan fungsi, albumin dapat “bocor” melalui filter dan masuk ke dalam urin Anda. Kondisi ini disebut albuminuria (proteinuria).
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan Anda mengalami albuminuria, antara lain:
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Penyakit ginjal kronis
- Infeksi ginjal
- Konsumsi obat-obatan tertentu yang merusak ginjal
Kaitan Albumin dalam Urine dan Kesehatan Tubuh Serta Ginjal
Untuk Anda ketahui, adanya albumin dalam urine sering kali menandakan adanya kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal yang disebut glomeruli. Fungsi dari glomeruli yaitu sebagai penyaring darah, dan kerusakan pada bagian ini dapat menyebabkan ginjal tidak mampu menyaring darah dengan efisien.
Akibatnya, zat-zat berbahaya dan cairan yang seharusnya dibuang dapat tertahan dalam tubuh. Penting Anda pahami, bahwa albuminuria juga dapat menjadi tanda awal dari penyakit ginjal kronis (PGK) yang bisa berujung pada gagal ginjal jika tidak ditangani dengan baik. Selain itu, albuminuria sering kali berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.
Jenis Tes untuk Mengetahui Kadar Albumin dalam Urine
Untuk mengetahui kadar albumin dalam urine, ada beberapa jenis tes yang dapat Anda lakukan, antara lain:
- Tes Urine Rutin: Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel urine dan memeriksanya di laboratorium untuk melihat adanya protein.
- Tes Rasio Albumin-Kreatinin Urine (ACR): Tes ini mengukur jumlah albumin dalam urine dan membandingkannya dengan kadar kreatinin. Hasil yang lebih akurat diperoleh dari tes ini dibandingkan tes urine rutin.
- Tes Urine 24 Jam: Tes ini melibatkan pengumpulan urine selama 24 jam untuk mengukur total albumin yang diekskresikan oleh ginjal dalam sehari.
6 Cara Menurunkan Albumin dalam Urine agar Ginjal Tetap Sehat
Sebagian orang yang memiliki riwayat kondisi Kesehatan tertentu, seperti diabetes, gangguan ginjal dan darah tinggi bisa mengalami albuminuria (proteinuria). Berikut sejumlah cara menurunkan albumin dalam urine yang bisa Anda lakukan:
1. Mengelola Diabetes dan Hipertensi
Cara pertama, Anda perlu mengendalikan kadar gula darah dan tekanan darah dengan baik. Pengelolaan diabetes dan hipertensi yang baik dapat mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut dan mengurangi risiko albuminuria.
Melansir laman Urology of Greater Atlanta, apabila Anda menderita hipertensi, menurunkan tekanan darah dapat membantu mengobati atau menurunkan proteinuria. Selain itu, bagi yang memiliki diabetes, obat atau terapi insulin diperlukan untuk mengendalikan kadar gula darah tinggi agar fungsi ginjal tidak semakin menurun.
2. Menjalani Pola Makan Sehat
Anda perlu mengurangi konsumsi garam dan makanan tinggi natrium yang dapat meningkatkan tekanan darah. Perbanyak asupan makanan kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh. Batasi konsumsi protein hewani dan pilih sumber protein nabati yang lebih sehat.
3. Berolahraga Secara Teratur
Anda perlu berolahraga secara teratur untuk menurunkan albumin dalam urin. Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang. Olahraga membantu mengendalikan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung serta ginjal.
4. Menjaga Berat Badan Ideal
Berat badan berlebih atau obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes dan hipertensi, yang pada akhirnya dapat merusak ginjal Anda. Lakukan diet seimbang dan aktivitas fisik untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat.
5. Hindari Konsumsi Obat yang Merusak Ginjal
Beberapa jenis obat, seperti NSAID (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs) dan antibiotik tertentu, dapat merusak ginjal jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Melansir laman Web MD, bahwa penyalahgunaan obat pereda nyeri secara berlebih menyebabkan 5% kasus gagal ginjal kronis setiap tahunnya.
Selain itu, jenis obat penurun asam lambung juga berisiko menyebabkan masalah ginjal serius jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Ada juga obat pencahar yang dijual bebas dapat meninggalkan kristal di ginjal yang dapat merusaknya atau menyebabkan gagal ginjal.
Hal ini terutama berlaku untuk obat pencahar yang mengandung natrium fosfat oral, atau OSP. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan, terutama jika memiliki riwayat penyakit gangguan ginjal.
6. Mengonsumsi Nutrisi yang Memperbaiki Jaringan Ginjal
Nutrisi sangat dibutuhkan tubuh atau organ ginjal dalam memperbaiki jaringannya. Mengonsumsi ikan gabus (Channa striata) telah lama dipercaya memiliki manfaat kesehatan, termasuk potensi untuk membantu dalam kondisi albuminuria.
Kandungan albumin yang tinggi dalam ikan gabus dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan regenerasi jaringan tubuh yang rusak, termasuk jaringan ginjal. Peningkatan perbaikan jaringan ginjal dapat membantu mengurangi albuminuria.
Menjaga Kondisi Ginjal Tetap Sehat dengan Asupan Nutrisi dari Ikan Gabus yang Kaya Protein dan Albumin
Ginjal merupakan salah satu organ vital di tubuh yang penting untuk Anda jaga. Meski demikian, kondisi beberapa penyakit seperti diabetes atau darah tinggi dapat berpotensi menurunkan fungsi ginjal yang bisa berakhir dengan gagal ginjal. Adanya kandungan albumin atau protein dalam air kencing menjadi salah satu gejala atau indikasi adanya masalah atau penurunan fungsi ginjal.
Salah satu cara alami untuk menjaga kesehatan ginjal adalah dengan mengonsumsi ikan gabus yang kaya akan protein dan albumin. Ikan gabus kaya akan protein, terutama albumin, serta berbagai asam amino esensial yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Selain itu, ikan gabus juga mengandung asam lemak omega-3, vitamin, dan mineral yang penting untuk fungsi tubuh.
Protein dalam ikan gabus bermanfaat untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, termasuk ginjal. Selain itu, albumin dalam ikan gabus dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan mendukung fungsi ginjal.
Untuk itu Fitbumin Haruan hadir sebagai suplemen yang mengandung ekstrak ikan gabus, kaya akan protein dan albumin, yang dapat membantu menjaga kesehatan ginjal. Mengonsumsi suplemen Fitbumin Haruan secara teratur bisa menjadi bagian dari upaya menjaga kesehatan ginjal Anda.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda bisa mengelola kadar albumin dalam urine dan menjaga kesehatan ginjal dengan lebih baik. Menjaga kesehatan ginjal adalah investasi jangka panjang untuk kualitas hidup yang lebih baik.
Itulah ulasan mengenai 6 cara menurunkan albumin dalam urine yang penting untuk kesehatan ginjal. Untuk membeli Fitbumin Haruan, Anda bisa langsung saja klik pada gambar produk atau melalui tautan link pembelian Fitbumin Haruan secara online di marketplace berikut ini.
Segera beli Fitbumin Haruan karena ada diskon promo hingga 20% bulan ini untuk membantu Anda menjaga kesehatan organ ginjal dan mencegah albuminuria.