Bolehkah bayi minum air putih – Kebutuhan air putih memang berperan penting bagi tubuh dan kesehatan manusia agar tubuh dapat tetap berfungsi dengan baik. Maka dari itu, kekurangan asupan air putih dapat berdampak buruk bagi tubuh dan kesehatan. Akan tetapi, bagaimana dengan bayi? Apakah minum air putih diperbolehkan untuk bayi? Yuk, cari tahu penjelasan lengkapnya Bunda!
Baca Juga: Benarkah Waktu Pemberian ASI Kepada Bayi Harus 2 Jam Sekali? Ketahui Penjelasannya Bunda!
Bolehkah Bayi Minum Air Putih?
Sebagai seorang ibu, Bunda tentu bertanya, bolehkah bayi minum air putih? Jawabannya ialah bayi tidak diperbolehkan diberi minum air putih hingga usianya mencapai 6 bulan. Melansir pemaparan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahwa memberikan air putih kepada bayi kecil dapat menempatkan bayi pada risiko kekurangan gizi dan diare.
Selain itu, air putih juga tidak sepenuhnya bersih sehingga menyebabkan terjadinya bayi terkena infeksi. Jika hal ini dibiasakan maka tentu akan membuat bayi mengonsumsi lebih sedikit ASI daripada yang seharusnya dan dapat menyebabkan terjadinya kekurangan gizi pada bayi. ASI juga mengandung lebih dari 80% air yang dapat memuaskan rasa haus bayi, melindungi bayi dar infeksi, dan bisa membantu bayi berkembang serta tumbuh terus secara optimal.
Risiko Dampak Memberikan Bayi Minum Air Putih
Seperti yang Bunda sudah ketahui dari pertanyaan bolehkah bayi minum air putih, bahwa bayi berusia kurang dari 6 bulan memang tidak diperkenankan untuk diberikan minum air putih. Sebab terdapat beberapa risiko dampak memberikan air putih kepada bayi. Berikut risiko kesehatan memberikan bayi minum air putih:
1. Risiko Bayi Kekurangan Nutrisi
Untuk bayi yang diberikan air putih dengan menghisap botol dot akan membuat bayi menjadi cepat kenyang dan keinginan untuk meminum ASI menjadi berkurang. Hal ini tentu tidak baik dan dapat membuat bayi menjadi kekurangan nutrisi yang dibutuhkannya untuk tumbuh sehat dan berkembang secara baik. Sebab air putih tentu tidak memiliki nutrisi sebagaimana ASI yang merupakan sumber nutrisi lengkap bagi bayi.
2. Risiko Bayi Mengalami Keracunan Air
Air memang merupakan salah satu kebutuhan vital bagi manusia dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Meski begitu, terlalu banyak meminum air juga dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi kesehatan manusia baik berusia dewasa hingga bayi.
Melansir Healthline, bahwa ginjal bayi yang masih kecil tidak bisa menangani air putih sebanyak orang dewasa. Terlebih ukuran ginjal yang juga kecil dan masih berkembang tentunya belum bisa memproses banyak air sekaligus. Hal ini bisa menyebabkan bayi mengalami hipotermia dan pembengkakan otak karena keracunan air.
3. Risiko Bayi Mengalami Diare
Seorang bayi memang memiliki sistem pencernaan yang masih sensitif, diare menjadi salah satu risiko yang dapat terjadi kepada bayi akibat air putih yang tidak bersih atau tidak steril. Maka dari itu, pemberian ASI masih menjadi pilihan terbaik untuk Si Kecil. Akan tetapi, pada beberapa kondisi pemberian susu formula masih dimungkinkan jika kelancaran ASI Bunda mengalami kendala atau adanya gangguan kesehatan tertentu pada ibu menyusui.
Bunda harus memperhatikan air yang dicampurkan untuk membuat susu formula untuk bayi. Air kemasan botolan tidak disarankan untuk membuat susu formula bayi sebab mungkin terdapat terlalu banyak kandungan garam (natrium) atau sulfat. Maka dari itu, setiap air untuk membuat susu formula perlu direbus hingga matang dahulu dengan suhu minimal 70 derajat celcius agar tidak menimbulkan risiko bayi mengalami diare.
Baca Juga: Daun Katuk untuk ASI yang Melimpah? Yuk, Simak Kaitannya dengan Ibu Menyusui
4. Risiko Membuat Perut Bayi Kembung
Dari topik pertanyaan bolehkan bayi minum air putih, Bunda bisa mengetahui bahwa salah satu risiko yang bisa terjadi ialah membuat perut bayi menjadi kembung. Rasa begah atau kembung dapat dialami oleh bayi yang diberikan minum air putih karena sistem pencernaan di tubuhnya belum mampu menyerap air secara baik.
Melansir Sub Dinas Kesehatan RI, untuk bayi yang baru saja lahir diketahui memiliki ukuran lambung yang sangat kecil yakni sebesar biji kelereng saja dan hanya memiliki daya tampung 5-7 ml ASI. Lalu pada hari ketiga, ukuran perut bayi meningkat menjadi lebih besar yaitu 22-27 ml ASI.
Selanjutnya ketika bayi berumur satu minggu maka daya tampung perut bayi menjadi 45-60 ml atau layaknya ukurang bola pingpong. Setelah satu bulan perut bayi dapat menampung sebanyak 80-150 ml yang diumpamakan sebesar telur ayam.
5. Risiko Berat Badan Bayi Rendah
Satu hal lain yang menjadi risiko apabila Bunda memberikan air putih kepada bayi untuk sering dikonsumsi ialah berat badan bayi menjadi rendah. Hal ini dapat terjadi karena bayi tidak akan mendapat asupan kalori dan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan tubuhnya sehingga berat badan tidak akan sesuai sebagaimana seharusnya beriringan dengan bertambah umur bayi.
6. Risiko Terjadinya Gangguan Otak Bayi
Risiko terakhir dari pertanyaan bolehkah bayi minum air putih yaitu terjadinya gangguan otak pada bayi. Melansir Webmd, jumlah air putih yang terlalu banyak di tubuh bayi dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar natrium di tubuh bayi sehingga berpotensi menimbulkan dampak berupa kejang-kejang, pembengkakan atau gangguan otak, hingga koma. Bayi juga mungkin akan mengalami gejala berupa mual, muntah, hingga sulit bernafas.
Kapan Usia Bayi Boleh Minum Air Putih?
Setelah mengetahui ragam risiko kesehatan yang bisa terjadi pada bayi yang diberi minum air putih, tentu Bunda juga bertanya kapan usia bayi boleh minum air putih? Jawabanya ialah ketika bayi sudah menginjak usia 6 bulan. Pada usia tersebut, bayi boleh diberikan atau ditawarkan sejumlah kecil air dari rebusan yang didinginkan tanpa menggantikan peran ASI.
Berapa mL Bayi Minum Air Putih?
Untuk pertanyaan berapa mL bayi minum air putih? Melansir Solidstarts, berikut ukuran batasan konsumsi air putih bagi bayi yang bisa Bunda jadikan acuan:
- Untuk bayi berusia 6-9 bulan, pemberian air putih dibatasi kurang dari 118 mL per hari.
- Untuk bayi berusia 9-12 bulan, pemberian air putih dibatasi kurang dari 227 mL per hari.
- Untuk bayi berusia 12-24 bulan, pemberian air putih bisa lebih banyak sekitar 227-946 mL per hari.
Baca Juga: Perlu Diwaspadai Bun! Begini 8 Tanda Bayi Kekurangan ASI
Kelancaran ASI Merupakan Kunci Bayi Sehat Tanpa Meminum Air Putih di 6 Bulan Pertama
Meski asupan air putih merupakan hal yang dibutuhkan manusia dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, hal ini belum berlaku untuk bayi yang baru lahir atau bayi berusia kurang dari 6 bulan. ASI merupakan satu-satunya makanan dan minuman terbaik yang bisa Bunda berikan untuk memenuhi segala kebutuhan tubuh bayi.
Oleh sebab itu, kelancaran ASI merupakan sesuatu yang penting dan perlu Bunda jaga. Semakin lancar ASI maka semakin tercukupi juga kebutuhan ASI bayi untuk disusui setiap harinya. Dengan ASI yang cukup, bayi tentu dapat menjadi sehat dan bisa berkembang dengan optimal sesuai usianya.
Meski begitu, tidak sedikit ibu menyusui yang mengalami kendala dalam kelancaran ASI atau menghadapi masalah ASI seret. Untuk mencegah hal tersebut, Bunda bisa mengonsumsi aneka bahan makanan yang baik untuk kelancaran ASI seperti ikan gabus, daun katuk, hingga bayam.
Agar lebih praktis dan mudah, Fitbumin Vilaktin hadir sebagai solusi Bunda dalam menjaga kelancaran ASI dan kualitasnya secara bersamaan. Terdapat bahan baku alami terstandar tinggi berupa ekstrak ikan gabus, daun katuk, bayam, dan rumput laut yang memiliki nilai gizi dan nutrisi tinggi bagi para ibu menyusui.
Dengan mengonsumsi Fitbumin Vilaktin, Bunda tidak perlu cemas lagi akan kondisi ASI yang tidak lancar atau ASI yang seret. Terlebih keunggulan protein albumin pada Fitbumin Vilaktin memiliki kadar yang tinggi mencapai 80% dibanding pelancar ASI sejenisnya.
Itulah ulasan lengkap tentang bolehkah bayi minum air putih yang Bunda perlu tahu penjelasannya sebagai wawasan dalam merawat bayi. Cara mendapatkan dan membeli Fitbumin Vilaktin, Bunda bisa klik tautan berikut ini!