ASI perah di kulkas – Mati lampu atau pemadaman listrik merupakan suatu hal yang lumrah dan bisa saja terjadi di suatu wilayah karena alasan tertentu. Bagi ibu menyusui, kondisi mati lampu dapat membuat hati cemas dan ketar-ketir karena stok ASI perah atau ASIP dikhawatirkan basi atau tidak bisa diberikan kepada buah hati.
Terlebih durasi mati lampu yang berlangsung lama pasti menambah kegelisahan Bunda, bukan? Ya, bagi sebagian ibu menyusui, menyimpan stok ASI perah dapat menjadi solusi untuk bisa tetap memberikan ASI meski memiliki kesibukan lain seperti bekerja dan menjalankan usaha. Sebab dengan memiliki kesibukan tersebut tentunya Bunda tidak selalu bisa untuk memberikan ASI secara langsung kepada bayi.
Baca Juga: Berapa Lama ASI Bertahan di Dot Botol Susu Bayi? Cari Tahu agar Bunda Tidak Salah!
Pentingnya Memerah ASI untuk Ibu Menyusui
Seperti yang Bunda sudah tahu bahwa ASI memang merupakan makanan dan minuman terbaik untuk bayi dalam masa awal kelahirannya hingga berusia min 6 bulan. Sebab kandungan yang terdapat pada ASI sangat ideal dalam menunjang kehidupan bayi tercinta. Memerah ASI menjadi salah satu cara yang dapat Bunda lakukan ketika tidak dapat memberikan ASI secara langsung kepada bayi.
Selain untuk menyiapkan stok ASI, memerah ASI juga memiliki peran penting bagi kesehatan dan kelancaran ASI, lho Bunda. Melansir Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Halodoc, memerah ASI dapat memberikan manfaat untuk ibu menyusui seperti mengurangi pembengkakan dan nyeri di payudara, merangsang pengeluaran ASI, dan menjaga asupan ASI saat Bunda tidak bisa menyusui secara langsung.
Cara Mengamankan ASI Perah di Kulkas/Freezer saat Mati Lampu
Apabila tempat tinggal Bunda sebagai ibu menyusui mengalami mati lampu, maka perlu memikirkan langkah yang tepat dalam mengamankan ASI perah yang disimpan di kulkas/freezer. Agar Bunda tidak lagi khawatir, berikut beberapa cara mengamankan ASI perah di kulkas/freezer saat mati lampu:
1. Bunda Jangan Terlalu Sering Membuka Kulkas/Freezer saat Mati Lampu
Cara mengamankan ASI perah di kulas/freezer yang pertama ialah Bunda jangan terlalu sering membukanya saat mati lampu. Membuka dan menutup kulkas/freezer dapat mempercepat perubahan suhu di dalamnya. Meski begitu, Bunda tidak perlu terlalu cemas karena ASIP yang membeku masih dapat bertahan selama masih berbentuk seperti es atau tidak cair semua.
2. Usahakan Isi Penuh Kulkas/Freezer dengan Kantung ASIP Secara Tersusun
Sebagai langkah pencegahan, Bunda sebaiknya memiliki stok kantung ASIP yang memadai atau penuh di dalam kulkas/frezeer karena agar dapat memastikan ketersediaan ASI untuk Si Kecil. Saat mati lampu, kantung ASIP yang penuh dan tersusun berdekatan di kulkas/frezeer dapat membuat durasi ASIP mencair menjadi lebih lama dan awet.
Jika stok kantung ASIP yang Bunda miliki di kulkas atau lemari pendingin tidak banyak, maka dapat mengakalinya dengan mengisi ruang-ruang yang kosong dengan ice gel atau kantung-kantung es batu agar suhu tetap terjaga dan tidak mudah cair.
3. Menggunakan Bantuan Cooler Bag/Cooling Box Sebagai Penyimpanan Sementara
Apabila mati listrik atau padam listrik terlalu lama, mungkin Bunda perlu melakukan langkah pengamanan ASI perah di kulkas/freezer dengan memindahkannya ke dalam alat bantu cooler bag atau cooling box. Penyimpanan dingin sementara ini tentunya juga membutuhkan es batu atau ice gel sebagai pendinginnya. Sesekali cek dan ganti es batu apabila sudah mulai mencair, yah Bunda.
4. Menyalakan Genset untuk Mejaga Kulkas/Freezer Agar Tetap Menyala
Selain cara mengamankan ASI perah yang tadi, Bunda bisa juga memanfaatkan genset apabila memilikinya sebagai sumber daya dalam menyalakan listrik untuk sementara. Dengan memakai bantuan genset, kondisi kulkas atau freezer dapat terus menyala dan terjaga suhu dinginnya untuk kantung ASIP. Bunda bisa meminta bantuan suami atau kerabat untuk menyalakannya.
5. Meminta Bantuan Kerabat atau Teman untuk Menyimpan ASIP Sementara
Langkah dan cara terakhir di pembahasan ini untuk mengamankan ASI perah di kulkas/freezer adalah dengan meminta bantuan kerabat atau teman untuk menyimpan ASI sementara. Jika kondisi mati lampu terbilang lama karena sesuatu hal tertentu, penggunaan cooler bag dan genset tentu tidak bisa terus diandalkan.
Oleh sebab itu, agar stok ASIP yang sudah Bunda buat dengan jerih payah tidak rusak atau basi maka meminta bantuan orang lain untuk menyimpan ASIP sementara adalah langkah yang tepat. Perhatikan proses pemindahan dan lapisi kantung ASIP secara tepat agar tidak kotor dan terkontaminasi bakteri atau kuman.
Baca Juga: Bisa Jadi Pahit bagi Bayi Bunda, Waspadai 9 Faktor yang Membuat Rasa ASI Ibu Menyusui Berubah
Cara Mengetahui ASI Perah di Kulkas/Freezer Masih Layak atau Tidak
Meski sudah melakukan cara-cara mengamankan ASI perah di kulkas/freezer, Bunda juga perlu mengecek ulang kondisi ASI yang telah disimpan. Sebab tidak menutup kemungkinan bahwa terdapat ASI yang kurang layak atau sudah basi. Maka dari itu,
Bunda juga perlu mengerti cara mengetahui ASI perah masih layak atau tidak setelah disimpan. Berikut beberapa cara untuk mengetahui kelayakan ASIP yang disimpan di kulkas/freezer:
- Bunda bisa cek kondisi tekstur ASI, apakah menggumpal dan mengental atau tidak
- Cium aroma ASI apakah memiliki aroma tengik, asam atau tidak enak
- Bunda dapat memeriksa rasa ASI, apakah masih sedikit manis atau sudah terasa asam
- Lihat perubahan warna pada ASI, apakah semakin pucat dan tidak jernih atau tidak
Menjaga Produksi ASI Bunda agar Tetap Lancar dan Melimpah saat Diperah atau Pompa
Gangguan dari faktor eksternal seperti mati lampu memang bisa saja terjadi sewaktu-waktu terlebih untuk beberapa daerah yang masih sering terjadi gangguan listrik. Kejadian ini meruapakan suatu hal yang perlu Bunda perhatikan dan pikirkan tentunya sebagai seorang ibu menyusui yang menyimpan stok ASI perah atau ASIP.
Jika stok ASIP tidak cepat diamankan atau disimpan saat mati lampu maka dapat memunculkan risiko ASIP menjadi lebih cepat basi bahkan tidak layak dipakai. Maka dari itu, selain mengetahui cara mengamankan ASI perah di kulkas/freezer, Bunda juga perlu menjaga produksi ASI agar tetap lancar dan melimpah saat diperah atau pompa.
Sebagai solusi dalam menjaga produksi ASI, Fitbumin Vilaktin hadir untuk membantu Bunda dalam memenuhi kebutuhan nutrisi selama masa menyusui tiba. Berkat kandungan bahan baku alami pilihan yang terstandar modern, Fitbumin Vilaktin cocok sekali dikonsumsi sebagai pelancar ASI atau ASI booster.
Terdapat kandungan protein tinggi dan 18 jenis asam amino yang lengkap untuk nutrisi ibu menyusui. Ada juga zat besi tinggi yang membantu mencegah anemia untuk Bunda. Selain itu, ada ragam vitamin, mineral, serta serat yang juga dibutuhkan tubuh selama masa menyusui bayi.
Dengan mengonsumsi Fitbumin Vilaktin, Bunda tidak perlu cemas dan pusing lagi memikirkan stok ASIP yang bisa saja menjadi tidak layak karena adanya faktor mati lampu atau padam listrik sebab kualitas dan kuantitas ASI dapat terjaga lancar dan melimpah secara optimal!
Itulah ulasan tentang saat mati lampu begini cara mengamankan ASI perdah di kulkas/freezer untuk Bunda ketahui agar tidak panik. Untuk mendapatkan dan membeli Fitbumin Vilaktin, Bunda bisa klik tautan berikut ini!