Bisa Jadi Pahit bagi Bayi Bunda, Waspadai 9 Faktor yang Membuat Rasa ASI Ibu Menyusui Berubah

Rasa ASI Ibu – Bagi seorang bayi, asupan ASI memang merupakan makanan dan minuman utama yang diberikan sang ibu secara eksklusif. Hal ini juga merupakan bagian dari tanggung jawab Bunda dalam memenuhi nutrisi dan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil.

Ilustrasi Ibu Menyusui Memberi ASI | Gambar: Freepik

Maka dari itu, rasa ASI yang normal perlu dijaga dan dipertahankan agar bayi yang mengonsumsinya tetap suka dan mau menyusu kepada Bunda. Meski demikian, untuk Bunda ketahui bahwa ternyata rasa ASI dapat berubah, lho. Perubahan rasa pada ASI ternyata dapat terjadi karena beberapa hal atau faktor seperti hormon dan gaya hidup Bunda.

Baca Juga: Sudahkah Bunda Sadar? Ini 5 Faktor Penyebab Produksi ASI Menurun dari Ibu Menyusui

Rasa ASI pada Umumnya

Pernahkah Bunda bertanya-tanya mengenai rasa ASI yang diberikan kepada Si Buah Hati? Atau bahkan Bunda pernah iseng mencicipinya? Ya, sebagai wawasan tambahan dan jawaban, pada umumnya ASI memiliki rasa yang cenderung manis dan agak gurih. Beberapa orang menyebut rasa ASI mirip dengan susu almon yang diberi pemanis tambahan.

Rasa manis pada ASI dipengaruhi oleh kandungan yang bernama laktosa, sedangkan rasa gurih dan tekstur creamy ASI dipengaruhi oleh kandungan lemak  di dalamnya. Namun begitu, rasa ASI yang diproduksi oleh masing-masing ibu menyusui dapat berbeda-beda juga karena ada faktor lain yang memengaruhinya seperti makanan atau minuman yang Bunda konsumsi saat fase menyusui.

Beragam Faktor yang Membuat Rasa ASI Ibu Menyusui Berubah

Sebagai seorang ibu yang sedang dalam fase menyusui, Bunda perlu tahu akan beragam faktor yang membuat rasa ASI berubah. Hal yang menjadi masalah yaitu ketika perubahan rasa pada ASI Bunda menyebabkan Si Buah Hati menjadi tidak menyukai rasanya dan cenderung tidak mau atau enggan menyusu. Berikut sejumlah faktor yang membuat rasa ASI ibu menyusui berubah:

1. Hormon Tubuh Bunda

Faktor pertama yang dapat mengubah rasa pada ASI ialah hormon pada tubuh Bunda. Perubahan hormon memang merupakan hal yang biasa terjadi pada seorang wanita terutama ketika menjelang atau sedang menstruasi.

Melansir Momjuction, fase mensturasi dan kehamilan ketika Bunda sedang menyusui dapat memegaruhi rasa ASI menjadi lebih asin untuk sementara karena kandungan laktosan dan kalium berkurang pada saat itu. ASI tetap bisa Bunda berikan karena kandungan nutrisinya tetaplah sama dan masih tergolong aman bagi bayi.

2. Kegiatan Olahraga yang Berat

Kegiatan olahraga memang dapat berdampak baik bagi kesehatan ibu menyusui. Meski begitu, olahraga yang terlalu intense dan berat dapat memengaruhi rasa ASI, lho, Bun. Hal ini disebabkan dari zat asam laktat yang meningkat pada tubuh Bunda ketika melakukan olahraga berat.

Asam laktat tersebut dapat membuat ASI memiliki rasa yang cenderung asam untuk bayi yang sedang menyusu. Selain itu, keringat yang bercucuran dari tubuh dan payudara Bunda lalu mengering bisa memberikan rasa asin pada ASI yang dihisap bayi. Maka dari itu, Bunda perlu membersihkan payudara sebelum menyusui Si Kecil serta melakukan olahraga secara ringan saja.

3. Makanan yang Beraroma Menyengat

Gambar 2 - Rasa ASI Ibu Menyusui
Ilustrasi Makanan Menyengat | Gambar: Freepik/KarmanAydinov

Mengonsumsi makanan yang beraroma menyengat dapat menjadi salah satu faktor yang membuat rasa ASI ibu menyusui berubah. Untuk Bunda ketahui, bayi yang menyusu ternyata dapat merasakan perubahan rasa ASI dari apa yang ibunya konsumsi, baik makanan atau minuman.

Makanan beraroma atau berbau menyengat seperti bawang putih, cabai pedas, jengkol, petai, hingga durian dapat menimbulkan perubahan rasa dan aroma dari ASI yang Bunda hasilkan. Hal ini tentu dapat membuat bayi menjadi tidak nyaman bahkan cenderung tidak menyukainya.

4. Kebiasaan Merokok

Faktor gaya hidup seperti kebiasaan merokok dapat membuat rasa ASI menjadi berubah juga, lho, Bunda. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa merokok dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh manusia terlebih bagi ibu hamil dan menyusui.

Selain memengaruhi rasa ASI, zat aktif dan kimia yang terkandung pada rokok dapat menimbulkan risiko bayi yang menyusu terpapar juga oleh kandungan tersebut. Maka dari itu, para dokter tidak menyarankan ibu menyusui atau hamil untuk tetap merokok. Apabila belum bisa, maka dianjurkan untuk berhenti merokok selama 2 jam sebelum melakukan aktivitas menyusui.

5. Konsumsi Obat-Obatan Tertentu

Mengonsumsi jenis obat-obatan tertentu dapat membuat rasa ASI ibu menyusui menjadi berubah juga, lho, Bun. Meski begitu, pada beberapa ibu dengan kondisi kesehatan tertentu, obat merupakan hal yang perlu dikonsumsi secara berkala dan tidak bisa dihindari.

Obat-obatan seperti antibiotik, contohnya metronidazol atau penisilin dapat membuat rasa ASI menjadi cenderung terasa pahit bagi bayi. Maka dari itu, tidak jarang bayi yang menjadi rewel ketika disusui oleh Bunda yang juga sedang mengonsumsi obat. Konsultasikanlah, hal ini dengan dokter anak, yah, Bunda.

6. Kebiasaan Meminum Alkohol

Selain rokok, kebiasaan meminum alkohol juga perlu dihindari oleh Bunda yang menyusui atau hamil. Melansir Alodokter, alkohol yang Bunda minum dapat terserap oleh tubuh dan masuk ke dalam kandungan ASI hingga dalam waktu kurang lebih 2-3 jam.

Hal ini tentu dapat memengaruhi rasa ASI yang dirasakan oleh Si Buah Hati ketika menyusu. Tentunya kondisi ini dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi bayi karena organ tubuh seperti sistem pencernaan, otak hati, dan sarafnya belum berkembang secara sempurna.

Baca Juga: Solusi ASI Seret! Ini Rekomendasi 6 Makanan Pelancar ASI bagi Ibu Menyusui

7. Adanya Infeksi atau Penyakit di Payudara Bunda

Perubahan rasa ASI yang dihasilkan juga dapat terjadi apabila Bunda memiliki infeksi pada bagian payudara. Secara medis, kondisi ini disebut dengan nama mastitis yang merupakan peradangan atau infeksi payudara yang kerap dialami oleh para ibu-ibu menyusui.

Apabila Bunda termasuk ibu menyusui yang mengalami kondisi ini, maka ASI yang dikeluarkan akan terasa asin bagi bayi yang sedang menyusu. Bunda akan mengalami nyeri atau bengkak pada bagian payudara sehingga membutuhkan antibiotik untuk menanganinnya. Meski begitu, tenang Bunda, karena hal ini dapat mereda dalam waktu harian dan bukan kondisi kesehatan serius.

8. Kondisi Stres Berlebih

Gambar 3 - Rasa ASI Ibu Menyusui
Ilustrasi Kondisi Stres Berlebih | Gambar: Pexels/Anna Shvets

Seorang ibu yang hamil, melahirkan, menyusui, serta merawat bayi tentu mengalami kondisi tekanan terhadap psikologisnya. Tidak jarang kondisi ini dapat menimbulkan stres bagi Bunda yang ternyata dapat berdampak pada produksi ASI yang dihasilkan.

Dampak tersebut dapat secara langsung atau tidak langsung memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI Bunda. Dengan kondisi pikiran yang stres dan hati yang tidak tenang atau cemas maka dapat memungkinkan membuat rasa ASI menjadi cenderung asam bagi bayi.

9. Produk Perawatan Tubuh yang Menempel di Payudara

Faktor terakhir yang membuat rasa ASI ibu menyusui berubah pada pembahasan kali ini ialah produk perawatan tubuh yang masih menempel di payudara Bunda. Pada wanita, perawatan akan tubuh merupakan hal lumrah yang dilakukan agar tetap terawat dan bisa tampil secara maksimal.

Hal yang perlu Bunda ketahui ialah beragam produk perawatan tubuh seperti krim, lotion, skincare, sabun, parfum, minyak oles aroma, hingga salep dapat memengaruhi rasa ASI apabila dioleskan pada area sekitar payudara. Maka dari itu, Bunda wajib membersihkan terlebih dahulu area payudara sebelum memberikan ASI untuk Si Buah Hati.   

Baca Juga: ASI Bunda Sedikit? Coba Konsumsi 8 Buah untuk ASI Booster bagi Ibu Menyusui

Apakah Ada Perbedaan Rasa ASI Kiri dan Kanan?

Terdapat rumor yang berkembang bahwa ada perbedaan rasa ASI antara kiri dan kanan, yang mana ASI payudara sebelah kanan dipercaya lebih terasa asin bagi bayi. Hal tersebut tidaklah benar, yah, Bunda. Pada faktanya, kedua belah payudara memiliki kandungan nutrisi dan rasa yang sama saja bagi bayi.

Kemungkinan yang dapat terjadi apabila terdapat perbedaan rasa pada sebelah payudara Bunda ialah adanya luka, infeksi, atau zat yang menempel pada bagian payudara. Hal ini baru dapat membuat rasa ASI menjadi berbeda.

Jaga Kualitas dan Rasa ASI bagi Si Buah Hati dengan Nutrisi Pelengkap Berbahan Alami

Setelah menyimak dan membaca beragam faktor yang membuat rasa ASI berubah, maka tentu Bunda menjadi lebih paham untuk menghindarinya, bukan? Ya, ASI yang baik dan berkualitas memang sangat dibutuhkan oleh bayi sebagai asupan nutrisi utamanya sebelum memasuki masa Makanan Pendukung ASI atau MPASI.

Salah satu cara untuk menjaga rasa dan kualitas ASI ialah dengan mencukupi kebutuhan nutrisi secara lengkap dan seimbang pada ibu menyusui. Dengan asupan nutrisi yang terpenuhi selama fase menyusui maka kualitas ASI dan rasanya akan tetap terjaga baik bagi Si Buah Hati.

Fitbumin Vilaktin hadir sebagai solusi praktis pelengkap nutrisi untuk ibu menyusui yang terbuat dari bahan-bahan alami pilihan terstandar modern. Terdiri dari ekstrak daun katuk, ekstrak bayam, ekstrak rumput laut dan ekstrak ikan gabus yang merupakan bahan-bahan bersifat laktagogum untuk meningkatkan produksi dan kualitas ASI atau ASI booster.

Terdapat kandungan protein dan albumin tinggi dari ekstrak ikan gabus yang juga dapat membantu Bunda untuk lebih cepat sembuh setelah pasca melahirkan serta memiliki sistem imun yang baik selama masa menyusui Si Kecil sampai berumur 2 tahun.

Fitbumin Vilaktin juga memiliki keunggulan lainnya dengan adanya 18 jenis asam amino lengkap yang dapat memenuhi kebutuhan selama masa menyusui. Oleh karena itu, dengan mengonsumsi Fitbumin Vilaktin maka Bunda tidak perlu cemas lagi akan rasa dan kualitas ASI menjadi berubah!

Demikian ulasan tentang 9 faktor yang membuat rasa ASI ibu menyusui berubah untuk Bunda waspadai. Untuk mendapatkan dan membeli Fitbumin Vilaktin, Bunda bisa klik tautan berikut ini!