Bayi kekurangan ASI – Pemberian ASI merupakan kewajiban seorang ibu kepada buah hatinya yang sudah dilahirkan. Bunda wajib memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan sebagai makanan dan minuman utama untuk bayi. Hal ini sangat penting karena ASI eksklusif berperan inti bagi pemenuhan kebutuhan nutrisi dan energi bayi untuk perkembangannya.
Selain itu, ASI ekslusif juga membantu bayi memiliki kekebalan tubuh dan daya tahan dalam menghadapi ancaman kuman, virus dan bakteri disekitarnya. Sementara itu, jumlah dan banyaknya ASI yang diproduksi oleh ibu menyusui pasti berbeda-beda. Hal ini juga menimbulkan kekhawatiran pada Bunda yang mengalami kondisi ASI sedikit atau seret.
Para ibu tersebut cemas dan khawatir tentang Si Kecil yang mungkin kekurangan asupan ASI. Kekurangan ASI juga bisa terjadi dari sisi bayi, lho Bunda. Ya, terdapat juga beberapa penyebab bayi susah menyusu sehingga terjadi kekurangan ASI. Maka dari itu, penting untuk Bunda mengetahui tanda bayi kekurangan ASI.
Baca Juga: Solusi ASI Seret! Ini Rekomendasi 6 Makanan Pelancar ASI bagi Ibu Menyusui
Ragam Tanda Bayi Kekurangan ASI
Bayi yang kekurangan ASI memiliki tanda-tanda yang bisa Bunda waspadai dan cermati. Berikut ragam tanda bayi kekurangan ASI untuk Bunda simak!
1. Berat Badan Bayi Tidak Bertambah dan Cenderung Turun
Tanda pertama yang bisa Bunda waspadai ialah berat badan bayi tidak bertambah dan cenderung turun. Secara normal, berat badan bayi seharusnya terus bertambah seiring dengan pertumbuhan usianya. Apabila berat badan Si Kecil tidak bertambah bahkan cenderung turun maka Bunda wajib curiga bahwa bayi mengalami kekurangan ASI.
2. Jumlah Buang Air Kecil dan Besar Berkurang
Jumlah buang air kecil dan besar yang berkurang dapat menjadi salah satu indikasi bahwa bayi mengalami kekurangan ASI. Melansir laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada bayi normal akan buang air kecil sebanyak 1-2 kali per hari dalam 12-24 jam pertama kehidupannya.
Pada setelah hari ke-5, bayi akan buang air kecil sebanyak 6-8 kali dalam satu hari. Sementara itu, bayi yang mendapat asupan ASI cukup akan mengeluarkan tinja pertamanya (mekonium) dalam 24 jam setelah dilahirkan. Hal ini akan berbeda jika bayi Bunda kekurangan ASI dengan indikasi mekonium yang masih keluar setelah hari ke-5.
3. Bayi Terlihat Lemas dan Gampang Rewel
Bunda juga perlu sadar bahwa bayi yang terlihat lemas dan gampang rewel merupakan tanda bayi kekurangan ASI. Bayi yang lemas dapat Bunda ketahui dari gerak-geriknya yang tidak seaktif biasanya atau tampak mengantuk sepanjang hari. Selain itu, bayi yang kekurangan ASI juga cendrung menjadi lebih rewel dan sering menangis. Jadi, Bunda perlu waspada, yah!
4. Urine dan Feses Bayi Terlihat Bewarna Gelap atau Keruh
Apabila dalam waktu hari ke-5 Si Kecil masih mengeluarkan urine dan feses yang bewarna gelap maka dapat menjadi suatu pertanda bahwa ia sedang mengalami kekurangan ASI. Namun begitu, secara normal fase tersebut hanya berlangsung sekitar 2-4 hari sesudah kelahiran bayi.
Zat bilirubin menjadi penyebab urine dan feses menjadi gelap atau keruh. Oleh karena itu, bayi yang mendapatkan ASI secara cukup atau tidak kurang dapat secara otomatis membuang zat tersebut.
5. Kondisi Mulut dan Mata Bayi Tampak Kering
Untuk Bunda ketahui, bayi ternyata juga bisa mengalami dehidrasi, lho. Dehidrasi pada bayi disebabkan oleh kekurangan asupan ASI yang merupakan sumber cairan atau minuman utama pada anak Bunda.
Jika kondisi ini berlanjut maka dapat mengakibatkan bayi memiliki kondisi mulut dan mata kering sehingga saat menangis juga tidak mengeluarkan air mata. Bunda secepatnya perlu menanggapi hal ini dengan memberikan ASI yang bayi butuhkan.
6. Waktu dan Durasi Menyusu Bayi Terlalu Sebentar atau Terlalu Lama
Nah, Bunda perlu curiga juga apabila bayi menyusu dalam waktu atau durasi yang terlalu sebentar atau terlalu lama. Sebab, tanda bayi kekurangan ASI selanjutnya adalah waktu menyusu bayi terlalu sebentar atau lama.
Melansir laman Healthpartners, jika Si Kecil tidak mendapat asupan ASI yang cukup, bayi akan cenderung bersikap cepat menyerah untuk menyusu hanya dalam beberapa menit saja. Atau bahkan, bayi terus mencoba untuk menyusu selama lebih dari satu jam karena ASI tidak keluar.
7. Kulit dan Tubuh Bayi Terlihat Kuning
Sebagai orang tua baru, Bunda mungkin belum mengetahui bahwa kulit dan tubuh bayi terlihat kuning merupakan salah satu permasalahan yang sering dijumpai ketika bayi baru lahir dan berusia 2-3 hari. Melansir Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dari 100 bayi sehat, 60 bayi mengalami kondisi terlihat kuning.
Hal ini dikenal dengan istilah Breastfeeding jaundice, kondisi bayi terlihat kuning ini dapat menghilang dengan sendiri apabila bayi memperoleh kecukupan asupan ASI dari Bunda. Sebab cairan ASI akan mendorong zat bilirubin penyebab bayi terlihat kuning sehingga kembali terlihat normal.
8. Bayi Terlihat Sulit Menelan ASI
Tanda bayi kurang ASI yang terakhir di pembahasan kali ini adalah bayi terlihat sulit menelan ASI. Apabila bayi yang mengalami permasalahan menelan seperti sedang seriawan tentu akan menjadi kurang mendapat asupan ASI seperti yang seharusnya. Bunda bisa memperhatikan gerak leher bayi, apabila meneguk dengan baik maka ASI dapat diminum dengan baik.
Baca Juga: Bisa Jadi Pahit bagi Bayi Bunda, Waspadai 9 Faktor yang Membuat Rasa ASI Ibu Menyusui Berubah
Bagaimana Cara Mengatasi Bayi yang Kurang ASI?
Kekurangan ASI memang perlu diwaspadai oleh Bunda karena dapat mengakibatkan dampak kesehatan bagi Si Kecil. Untuk mengatasi bayi kekurangan ASI, Bunda bisa menerapkan sejumlah cara berikut ini:
- Cara pertama, Bunda dapat memberikan ASI sesegara mungkin ketika bayi sudah dilahirkan agar sel payudara semakin siap dalam menyuplai ASI untuk bayi
- Kedua, Bunda perlu meningkatkan asupan nutrisi untuk mencukupi kebutuhan ASI agar produksinya semakin lancar dan berkualitas
- Ketiga, perhatikan posisi dalam menyusui bayi agar tepat dan nyaman sehingga ASI menjadi lancar dihisap Si Kecil. Letakan secara tepat posisi puting Bunda ke arah langit-langit mulut bayi agar pelekatan akurat
- Keempat, dalam fase menyusui Bunda perlu tanggap dan peka terhadap gelagat bayi yang sedang lapar. Segera berikan ASI apabila bayi menunjukkan tanda-tanda mau menyusu.
- Kelima, tunjukan kasih sayang dan kontak fisik secara lembut terhadap bayi agar ia semakin nyaman dengan Bunda. Hal ini juga dapat meningkatkan hormon prolaktin dan oksitosin yang membantu meningkatkan jumlah ASI
Bunda Perlu Mencukupi Nutrisi untuk Menyusui agar Tidak Kekurangan ASI
Setiap ibu menyusui pasti ingin yang terbaik untuk Si Buah Hati, bukan? Bunda tentu menginginkan hal yang sama. Kondisi bayi yang kekurangan ASI merupakan hal yang harus diantisipasi Bunda semenjak hamil, melahirkan hingga menyusui.
Jangan sampai Bunda mengabaikan tanda-tanda bayi kekurangan ASI sebab dapat berdampak serius bagi kesehatan dan pertumbuhan anak nantinya. Kepekaan dan naluri seorang ibu menjadi hal yang perlu Bunda asah agar menyadari bahwa balita sedang dalam kondisi kekurangan ASI.
Langkah konkret dalam mengantisipasi akan hal ini dapat Bunda wujudkan dengan mencukupi aneka nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu menyusui selama fase memberikan ASI kepada Si Kecil. Aneka nutrisi tersebut meliputi protein, asam folat, zat besi, serat, hingga vitamin.
Dalam hal ini, untuk membantu Bunda melengkapi nutrisi saat menyusui hadirlah Fitbumin Vilaktin. Kandungan bahan alami yang di proses secara modern dan terstandar berupa ekstrak daun katuk, ekstrak bayam, ekstrak rumput laut dan ekstrak ikan gabus sangat ideal untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu menyusui sehingga ASI menjadi lancar.
Fitbumin Vilaktin juga memiliki keunggulan dari protein dan albumin yang tinggi serta terdapat 18 jenis asam amino yang membuat ASI menjadi semakin berkualitas dan melimpah. Dengan mengonsumsi Fitbumin Vilaktin maka Bunda tidak perlu takut dan cemas lagi akan kekurangan ASI!
Demikian pembahasan mengenai 8 tanda bayi kekurangan ASI untuk Bunda waspadai dan cermati. Untuk mendapatkan dan membeli Fitbumin Vilaktin, Bunda bisa klik tautan berikut ini!