Tips makan sehat saat lebaran – Hari raya Idul Fitri atau Lebaran sudah semakin dekat, momen kemenangan dan perayaan setelah berpuasa selama satu bulan sangat dinantikan terutama oleh umat muslim di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Momen lebaran memang menjadi ajang mengeratkan tali silahturahmi antar keluarga dan orang yang dikenal untuk saling bermaaf-maafan. Tidak hanya itu, hari raya atau Lebaran juga menjadi momentum bersama diantara keluarga dalam menyantap aneka jenis masakan khas lebaran.
Tradsi Makan Lebaran di Indonesia
Kebersamaan hangat dalam menyantap berbagai jenis makanan khas lebaran menjadi salah satu tradisi lebaran di Indonesia. Menu-menu makanan, minuman, dan camilan khas lebaran seakan menjadi santapan yang “wajib” ada ketika hari raya Idul Fitri tiba.
Beragam jenis olahan menu lebaran tersebut seperti sayur ketupat, opor ayam, semur daging, rendang, gulai kambing, sayur lodeh, kentang ati balado, sate ayam, aneka minuman sirup, kue nastar, kue kastengel, kue putri salju, kue coklat, kue semprong, hingga kacang goreng.
Masakan dan menu makanan serta minuman lebaran memang menggiurkan serta memiliki rasa yang nikmat untuk disantap bersama. Pastinya banyak orang yang tergiur dan bahkan “kebablasan” dalam menyantap sajian menu masakan lebaran. Oleh karena itu, tidak heran jika setelah lebaran banyak orang yang mengalami gangguan kesehatan seperti darah tinggi, diabetes, hingga kolestrol.
Baca Juga: Ikuti 9 Tips agar Tidak Mabuk Perjalanan saat Mudik Lebaran
Tips Makan Sehat saat Lebaran
Untuk menghindari risiko terjadinya gangguan kesehatan yang dipicu oleh perilaku menyantap menu lebaran maka terdapat sejumlah hal yang perlu Anda lakukan. Nah, apa saja hal tersebut? Berikut beberapa tips makan sehat saat lebaran yang bisa Anda cermati!
1. Makan Kurma atau Buah Sebelum Salat Idul Fitri
Tips yang pertama ialah makan kurma atau buah sebelum salat Idul Fitri. Ketika akan menjalankan ibadah salat Id maka sebaiknya Anda mengonsumsi makanan kecil untuk sarapan seperti kurma, atau buah-buahan untuk menambah energi di pagi hari.
Melansir laman NU, hal ini juga sesuai sunah yang dianjurkan oleh Nabi untuk makan manis seperti kurma sebelum salat Id sebagai tanda berakhirnya puasa. Selain itu, kurma atau buah sebagai santapan manis yang bernutrisi dapat menguatkan pandangan mata setelah sebelumnya saat puasa pandangan tersebut dilemahkan.
2. Pastikan Mencuci Tangan Sebelum Santap Makanan Lebaran
Pada masa pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya berakhir, mencuci tangan sebelum santap makan lebaran merupakan langkah sehat sekaligus menjaga protokol kesehatan. Hal ini dapat mencegah dan meminimalisir risiko penyebaran virus, bakteri, atau kuman ketika melakukan kontak fisik.
Melansir Sehatnegeriku Kementerian Kesehatan RI, aktivitas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dapat menjadi kunci Anda untuk mematikan virus yang mencemari tangan termasuk Covid-19. Sebab, penularan tidak langsung juga banyak terjadi melalui benda-benda di sekitar Anda yang tercemar oleh virus, bakteri, dan kuman.
3. Batasi Hidangan Lebaran yang Terlalu Bersantan dan Pedas
Tips makan sehat saat lebaran yang selanjutnya yaitu batasi hidangan lebaran yang terlalu bersantan dan pedas. Ketika hari raya tiba memang menu santapan khas lebaran sangat dinanti dan menggiurkan untuk Anda makan. Namun demkian, Anda perlu membatasi diri untuk menyantap aneka hidangan yang mengandung santan atau juga pedas secara berlebih.
Menyantap makanan bersantan dan pedas terlalu banyak seperti opor, sayur ketupat, dan sambal goreng dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh Anda seperti rasa mual, nyeri lambung, pusing, perut sakit, hingga diare. Anda dapat membatasinya dengan mengurangi porsi atau kuah santan serta sambel yang dikonsumsi.
4. Kurangi Santapan Menu Daging saat Lebaran
Sudah menjadi hal lumrah bahwa berbagai jenis menu masakan khas lebaran banyak yang menggunakan daging baik sapi, kambing, atau ayam sebagai salah satu bahan pembuatnya. Hal ini dapat Anda jumpai pada masakan seperti opor ayam, ketupat sayur pakai semur daging, rendang, hingga gulai.
Melansir Halodoc, hal ini perlu Anda kurangi karena di dalam menu masakan daging tentunya mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol sehingga bisa memicu penyakit setelah lebaran. Selain itu, penggunaan bumbu yang terlalu banyak seperti garam atau penyedap rasa bisa meningkatkan kadar tensi darah yang dapat menyebabkan hipertensi.
5. Hindari Mengonsumsi Minuman Manis Berlebih
Menghindari mengonsumsi minuman manis berlebih dapat menjadi salah satu tips sehat saat lebaran. Tradisi makan-makan lebaran di Indonesia memang menjadi momen kebersamaan dengan sanak keluarga atau saudara dekat.
Menu makanan khas lebaran tentu tidak lengkap rasanya disajikan tanpa adanya minuman manis yang segar atau dingin dengan sirup bewarna aneka rasa. Meski nikmat dan menyegarkan, mengonsumsi minuman manis secara berlebih juga tidak baik bagi kesehatan karena dapat meningkatkan risiko kadar gula darah tinggi atau diabetes.
6. Batasi Porsi Sumber Kalori Seperti Ketupat dan Nasi
Lebaran memang identik dengan ketupat yang disajikan dengan berbagai paduan seperti sayur labuh, semur daging, hingga rendang. Rasanya yang legit dan khas membuat ketupat banyak dipilih sebagai pengganti nasi ketika menyantap menu masakan khas lebaran.
Meski begitu, ada juga orang yang tetap memilih nasi dibanding ketupat. Rasa gembiran dan suasana lebaran memang dapat membuat Anda menjadi lebih lahap dalam menyantap makanan lebaran. Akan tetapi, ketupat dan nasi yang dikonsumsi perlu juga Anda batasi agar asupan kalori di dalam tubuh tidak melebihi batasan normal yang dapat juga memicu gangguan kesehatan seperti obesitas atau kenaikan berat badan berlebih.
7. Beri Waktu Perut untuk Rehat Menyantap Makanan
Tips makan sehat saat lebaran selanjutnya ialah memberi waktu perut untuk rehat menyantap makanan. Tidak dapat dipungkiri bahwa aneka sajian hidangan khas hari raya memang sangat menggugah selera makan. Tidak jarang dari Anda yang memaksakan diri untuk terus menyantap makanan lebaran sehingga perut menjadi “begah”.
Untuk itu, Anda perlu memberi waktu perut Anda untuk rehat atau jeda dalam menyantap aneka masakan dan minuman khas lebaran. Perut yang terlalu kenyang atau “begah” dapat memicu terjadinya masalah pencernaan seperti asam lambung naik atau GERD. Oleh sebab itu, Anda perlu memberi jeda waktu beberapa jam sebelum menyantap makanan lagi.
8. Jangan Menyantap Camilan dan Kue Lebaran secara Berlebih
Selain masakan, hari raya Idul Fitri juga tidak terlepas dengan hadirnya aneka camilan dan kue lebaran yang manis, gurih, dan renyah untuk disantap. Beragam jenis camilan dan kue lebaran yang sering muncul diantaranya ialah kue nastar, kue kastengel, kue putri malu, kue coklat, kue sagu, kacang goreng, keripik, dan lainnya.
Kue dan camilan tersebut memang tidak masalah sebenarnya untuk Anda konsumsi tetapi jika terlalu banyak dapat menimbulkan risiko gangguan kesehatan juga. Hal ini tidak terlepas dari bahan baku kue berupa gula atau minyak yang bisa menimbulkan masalah kesehatan tertentu jika terlalu banyak dikonsumsi.
9. Konsumsi Buah atau Sayur untuk Menyeimbangkan Asupan
Tips makan sehat saat lebaran terakhir di pembahasan kali ini yaitu konsumsi buah atau sayur untuk menyeimbangkan asupan. Setelah puas dengan segala aneka jenis hidangan khas lebaran, Anda patut menyeimbangkannya dengan mengonsumsi buah atau sayur.
Diketahui bahwa buah atau sayur kaya akan kandungan air, serat, dan nutrisi berupa vitamin serta mineral yang membantu tubuh dalam mencerna makanan-makanan lebaran yang telah Anda santap. Selain itu, kandungan vitamin dan mineral pada buah dan sayur juga berperan untuk menjaga kesehatan tubuh dari risiko penyakit yang disebabkan oleh kandungan lemak kolestrol.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Albumin dan Perannya untuk Daya Tahan Tubuh
Bahaya Penyakit yang Bisa Timbul Setelah Santap Hidangan Lebaran
Melansir Promkes Kementerian Kesehatan RI, terdapat sejumlah bahaya penyakit yang bisa timbul setelah santap hidangan lebaran sehingga mengancam dan menggangu kesehatan tubuh. Hidangan yang lezat dan nikmat saat momen lebaran ternyata menyimpan bayang-bayang pemicu penyakit.
Setidaknya terdapat dua ancaman besar kesehatan apabila Anda tidak mampu mengontrol diri ketika menyantap aneka menu lebaran yaitu kolestrol tinggi dan hipertensi. Kolestrol yang tinggi atau hiperkolesterolemia merupakan keadaan tingkat kolesterol dalam darah melampaui kadar normal.
Sedangkan hipertensi atau darah tinggi ialah suatu kondisi saat tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat tinggi. Kondisi ini akan menjadi berbahaya jika Anda biarkan dan dapat memicu terjadinya penyakit berbahaya seperti struk, jantung, hingga ginjal.
Jaga Imun dan Daya Tahan Tubuh Saat Lebaran
Makan-makan lebaran memang menjadi tradisi yang kental dilakukan oleh masyarakat Indonesia setiap tahunnya. Momen kemenangan di hari raya memang selalu dinantikan untuk dirasakan bersama keluarga besar dan sanak saudara.
Untuk itu, tips di atas berguna untuk menambah wawasan kesehatan Anda ketika melewati momen hari raya Idul Fitri atau lebaran. Hal ini penting sebab terdapat bahaya penyakit yang bisa timbul setelah santap hidangan lebaran yang bisa terjadi kepada diri Anda.
Mengingat pada masa sekarang pandemi Covid-19 atau korona masih belum berakhir sepenuhnya. Bahkan terdapat ancaman bahaya varian baru yang bisa lebih menular sehingga pemerintah berupaya untuk memberikan program vaksin booster tambahan bagi rakyat Indonesia.
Maka dari itu, menjaga imun dan daya tahan tubuh saat lebaran merupakan hal penting yang perlu Anda lakukan. Fitbumino hadir sebagai jawaban untuk membantu Anda menjaga imun dan daya tahan tubuh selama momen lebaran berkat kandungan bahan baku alami yang terstandar modern untuk meningkatkan antibodi dan mencegah virus serta terbukti secara riset klinis!
Demikian ulasan tentang 9 tips makan sehat saat lebaran agar tidak memicu penyakit yang bisa Anda praktikan dan pahami. Untuk memperoleh informasi detail mengenai produk Fitbumino, Anda bisa beli di tautan ini!