Makanan setelah operasi caesar – Fase melahirkan memang merupakan salah satu momentum krusial khususnya untuk seorang wanita atau calon ibu yang akan memiliki anak atau buah hati. Sebab proses melahirkan atau bersalin memanglah tidak mudah dan membutuhkan perjuangan ekstra bahkan bisa menjadi pertaruhan nyawa bagi ibu hamil.
Terdapat dua metode cara dalam melahirkan untuk para wanita yaitu secara normal atau melalui operasi caesar. Jika Bunda memiliki kondisi kesehatan atau kendala tertentu dalam melahirkan, maka operasi caesar menjadi pilihan darurat yang akan ditempuh sesuai pertimbangan dokter demi keselamatan sang ibu dan bayi di dalam kandungan.
Baca Juga: Jangan Panik! Mari Memahami Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Sesuai Keparahannya
Alasan Tidak Boleh Sembarangan Makan atau Beraktivitas Setelah Operasi Caesar
Untuk Bunda ketahui, operasi caesar secara pengertian merupakan proses persalinan atau melahirkan dengan melalui pembedahan atau irisan medis yang dilakukan di perut ibu hamil dan rahimnya agar bayi bisa dikeluarkan. Hal ini tentu memberikan “luka” yang cukup besar sehingga menuntut ibu pasca melahirkan untuk istirahat agar cepat pulih dan sembuh.
Operasi caesar juga tergolong operasi besar sehingga Bunda perlu dijaga kondisi fisik setelah prosedurnya. Melansir Vinmec, setelah tindakan operasi caesar tekanan di perut Bunda tentu berkurang, otot perut berkurang, menyebabkan gerakan usus melambat dan menjadikannya mudah sembelit.
Selain itu, setelah tindakan operasi dilakukan, Bunda tidak diperbolehkan makan atau minum apapun selama kurang lebih 6 jam pertama pasca operasi. Karena beberapa alasan inilah yang membuat Bunda tidak boleh sembarang makan atau beraktivitas setelah operasi caesar.
6 Jenis Pantangan Makanan Setelah Operasi Caesar yang Sepatutnya Bunda Hindari
Dengan begitu, cukup penting untuk Bunda mengetahui jenis-jenis pantangan makanan setelah operasi caesar agar tidak memberikan dampak buruk bagi kesehatan pasca melahirkan. Berikut beberapa jenis pantangan makanan setelah operasi caesar yang sepatutnya Bunda hindari:
1. Makanan yang Dapat Membuat Sembelit atau Sakit Perut
Luka yang ditinggalkan setelah operasi caesar memang membutuhkan waktu untuk pemulihan. Oleh sebab itu, rasa nyeri menjadi keluhan yang umum dirasakan oleh wanita yang menjalankan operasi caesar. Nah, rasa sembelit juga dapat memicu rasa nyeri dari bekas luka operasi di bagian perut Bunda.
Maka dari itu, sepatutnya Bunda perlu menghindari beragam jenis makanan yang dapat membuat sakit perut atau sembelit seperti makanan dari produk olahan susu, makanan berbahan setengah mentah, hingga makanan olahan cepat saji seperti sarden atau kornet.
2. Makanan yang Banyak Memiliki Kandungan Gas untuk Perut
Pantangan makanan setelah operasi caesar selanjutnya ialah makanan yang banyak memiliki kandungan gas untuk perut. Terdapat beberapa jenis makanan yang memiliki kandungan gas sehingga jika dikonsumsi setelah operasi caesar dapat menimbulkan risiko gangguan pencernaan pada perut Bunda.
Beberapa jenis makanan yang banyak memiliki kandungan gas untuk Bunda hindari seperti kembang kol, ubi, brokoli, kubis, makanan dengan pemanis buatan, hingga kacang-kacangan. Bunda perlu bersabar hingga proses pemulihan usai sehingga dapat menyantapnya kembali.
3. Makanan Pedas yang Berlebih
Tidak sedikit masyarakat Indonesia memang menyukai makanan pedas dan mungkin salah satunya Bunda. Meski Bunda sangat menyukai makanan pedas, hal ini sepatutnya juga dihindari terlebih dahulu ketika pasca menjalani operasi caesar.
Sudah bukan hal yang mengejutkan bahwa makanan pedas dapat menyebabkan masalah pencernaan bagi beberapa orang atau beberapa kondisi. Dampak yang bisa ditimbulkan oleh makanan pedas seperti sakit perut, perut kembung, rasa nyeri di perut bahkan diare. Tentunya hal ini akan berdampak lebih parah apabila Bunda masih dalam kondisi sehabis operasi caesar.
4. Makanan yang Banyak Mengandung Santan dan Berlemak
Makanan yang bersantan dan mengandung lemak memang banyak memiliki cukup penggemar di Indonesia. Sebagai contoh berupa masakan padang dan soto-sotoan yang banyak mengandung santan dan lemak. Untuk ibu yang habis pasca melakukan operasi caesar disarankan untuk tidak terlebih dahulu menyantap makanan-makanan tersebut.
Apabila Bunda mengonsumsi makanan santan dan berlemak sehabis operasi caesar maka dapat menimbulkan risiko terjadinya sembelit dan hingga nyeri otot yang dapat berdampak pada luka operasi menjadi semaki nyeri.
5. Makanan Goreng-Gorengan
Pantangan makanan setelah operasi caesar selanjutnya ialah makanan goreng-gorengan. Banyak orang yang menyukai jenis makanan ini karena rasanya menjadi gurih dan garing untuk disantap selagi hangat termasuk Bunda, bukan?
Meskipun nikmat di lidah, makanan goreng-gorengan ini sepatutnya Bunda hindari terlebih dahulu ketika sehabis menjalani operasi caesar. Sebab makanan goreng-gorengan ini sebenarnya sulit untuk dicerna tubuh serta memiliki kadar minyak yang tinggi sehingga dapat menimbulkan risiko munculnya sembelit atau gangguan pencernaan.
6. Makanan dengan Kadar Gula Tinggi
Selain makanan pedas dan bersantan, makanan dengan kdar gula tinggi juga sebaiknya jangan dikonsumsi oleh Bunda yang baru menjalani operasi caesar. Melansir Healthline, kondisi gula darah yang tinggi di dalam tubuh dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam menyembuhkan luka.
Maka dari itu, apabila Bunda sehabis operasi caesar sering memakan makanan dengan kadar gula tinggi maka dikhawatirkan akan memperlambat proses penyembuhan luka operasi caesar itu sendiri. Beberapa contoh makanan dengan kadar gula tinggi seperti kue manis, es krim, selai manis, martabak, dan aneka makanan manis lainnya.
Baca Juga: Boleh Dicoba! 9 Makanan untuk Anak Sunat biar Cepat Kering
Berapa Lama Luka Operasi Caesar Sembuh Total?
Operasi caesar yang Bunda jalanin memang tergolong operasi besar yang perlu ditangani secara khusus oleh tim dokter serta memberikan dampak luka di bagian tubuh atau perut. Namun begitu, Bunda tentu bertanya berapa lama kuka operasi caesar sembuh total?
Melansir Alodokter, luka sayatan operasi caesar umumnya memiliki ukuran panjang sebanyak 10-15 cm. Apabila tidak terjadi infeksi atau kondisi tertentu, luka caesar tersebut dapat tertutup dan pulih dalam kurung waktu sekitar 6 minggu atau 42 hari pasca operasi. Hal ini tergantung juga dengan kondisi tubuh Bunda dan jenis benang yang digunakan saat tindakan.
Percepat Penyembuhan Luka Operasi Caesar dengan Asupan Protein dan Albumin Ikan Gabus
Setelah mengetahui sejumlah pantangan makanan setelah operasi caesar tentunya Bunda menjadi lebih tau dan bisa menghindarinya agar proses penyembuhan menjadi lebih cepat. Meski dapat sembuh nantinya, proses penyembuhan luka memanglah tidak sebentar dan membutuhkan waktu tubuh dalam beregenerasi.
Tentunya hal ini tidak mudah bagi Bunda, bukan? Ya, apalagi terkadang timbul rasa nyeri di bagian luka sayatan yang bisa saja terjadi dan menjadi keluhan para ibu setelah menjalankan operasi caesar.
Terlebih Bunda juga memiliki tanggung jawab untuk nantinya menyusui bayi sehingga asupan nutrisi sangat penting untuk fase keduanya. Untuk membantu menjawab keresahan Bunda, Fitbumin Haruan hadir sebagai solusi praktis dalam mempercepat penyembuhan luka operasi caesar.
Adanya kandungan albumin dan protein tinggi pada Fitbumin Haruan dapat membantu mempercepat penyembuhan luka operasi caesar. Albumin berperan penting dalam proses penyembuhan luka dan transpor aktif obat. Selain itu, adanya nutrisi lain seperti 18 asam amino, omega-3, vitamin, dan mineral juga ditubuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan dan kondisi tubuh.
Dengan mengonsumsi Fitbumin Haruan, Bunda dapat secara praktis mempercepat proses penyembuhan luka termasuk luka operasi caesar hingga 2 kali lebih cepat!
Itulah ulasan mengenai 6 jenis pantangan makanan setelah operasi caesar yang sepatutunya dihindari untuk Bunda pahami. Cara mendapatkan dan membeli Fitbumin Haruan bisa Bunda klik tautan berikut ini!