Bolehkah Ibu Menyusui Makan Jengkol? Cek Jawaban dan Faktanya Bunda!

Bolehkah ibu menyusui makan jengkol – Bagi sebagian masyarakat Indonesia, jengkol merupakan makanan yang memiliki penggemarnya sendiri dengan jumlah yang cukup banyak. Jengkol juga populer dikenal dengan ciri aroma dan rasanya yang khas sehingga ada yang suka dan ada juga yang tidak termasuk bagi wanita dan ibu menyusui. 

Gambar 1 - Bolehkah Ibu Menyusui Makan Jengkol
Ilustrasi Semur Jengkol | Gambar: Cookpad.com/@Endangharyanti

Meski begitu, di Indonesia jengkol dapat diolah menjadi beragam jenis masakan seperti semur jengkol, jengkol balado, rendang jengkol, gulai jengkol, hingga jengkol goreng. Ragam olahan jengkol inilah yang terkadang membuat orang menjadi terguggah selera ingin menyantapnya termasuk para ibu menyusui.

Karena aromanya yang menyengat dan khas, hal ini terkadang membuat para ibu menyusui khawatir bahwa nantinya ASI akan menjadi ikut tercampur aroma khas jengkol atau mengubah rasa ASI sehingga membuat bayi enggan menyusu atau menjadi tidak begitu suka. Lantas, benarkah demikian? Bolehkah ibu menyusui makan jengkol?

Yuk, cek jawaban dan faktanya Bunda melalui ulasan lengkap di bawah ini!

Baca Juga: Bolehkah Ibu Menyusui Makan Pete? Dampaknya untuk ASI dan Kesehatan

Kaitan Jengkol dan ASI Ibu Menyusui

Jengkol diketahui merupakan polong-polongan atau kacang-kacangan (Fabaceae). Pada jengkol, buahnya berupa polong dengan bentuk fisik gepeng berbentuk spiral. Biji buah jengkol biasa berwarna cokelat mengkilap. Jengkol memang bisa membuat bau tidak sedap di urine setelah diolah dan diproses oleh saluran cerna, terlebih bila jengkol dimakan segar sebagai lalap.

Biji jengkol pada saat keadaan matang memang agak keras, namun dapat berubah menjadi empuk setelah direbus atau digoreng. Tekstur empuk inilah yang membuat jengkol banyak diolah dan disukai termasuk para ibu menyusui yang menggemari jengkol.

Meski enak untuk disantap setelah diolah, terdapat kekhawatiran diantara para ibu menyusui sehingga beranggapan tidak boleh mengonsumsi jengkol karena dapat membuat ASI menjadi bau dan memiliki rasa yang pahit atau tidak enak. Hal ini juga yang sering menjadi perdebatan dan pro kontra diantara masyarakat mengenai jengkol yang dikonsumsi ibu menyusui.

Meskipun dapat membuat aroma yang tidak enak pada bau mulut dan urin, Melansir Data Komposisi Pangan Indonesia, ternyata jengkol juga memiliki kandungan nutrisi yang cukup beragam diantaranya energi kalori, protein, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, zat besi, natrium, kalium, tembaga, seng, vitamin B1, vitamin B2, niasin, hingga vitamin C.

Bolehkah Ibu Menyusui Makan Jengkol? Berikut Jawaban dan Faktanya Bunda

Gambar 3 - Bolehkah Ibu Menyusui Makan Jengkol
Ilustrasi Ibu Menyusui | Gambar: Freepik.com

Sebagai makanan yang memiliki ciri khas, jengkol memang memiliki penggemar yang menyukainya dan orang yang tidak menyukainya sama sekali. Tidak sedikit juga wanita yang menyukai jengkol sebelum memiliki bayi, kemudian menjadi bingung ketika menjadi ibu menyusui ketika ingin menyantap jengkol sebab khawatir bahwa jengkol bisa memengaruhi rasa dan aroma ASI untuk bayi.

Kembali ke pertanyaan utamanya, bolehkah ibu menyusui makan jengkol? Jawabannya ialah ibu menyusui boleh-boleh saja makan jengkol karena tidak ada larangan spesifik untuk tidak boleh mengonsumsi jengkol bagi ibu hamil. Selain itu, belum ada juga suatu penelitian yang menyebutkan dan menyimpulkan secara medis bahwa makan jengkol dapat mengubah aroma dan rasa ASI secara pasti.

Meski demikian, sebagai seorang ibu yang sedang menyusui Bunda perlu tetap berhati-hati dengan tetap membatasi konsumsi jengkol agar tidak berlebih. Untuk Bunda ketahui juga, bahwa jengkol juga memiliki kandungan minyak atsiri yang juga mengandung senyawa allyl sulfur atau allyl methyl sulfide (AMS) yang merupakan metabolit dengan aroma khas.

Melansir Science Daily, AMS ternyata juga merupakan kandungan yang terdapat pada bawang putih. Terdapat penelitian yang dilakukan Universitas Erlangen-Nuremberg Jerman, bahwa apabila seorang ibu mengonsumsi bawang putih, maka kandungan AMS pada bawang putih tersebut dapat terserap ke dalam ASI. Berdasarkan hal tersebut, jengkol yang memiliki kandungan AMS yang sama dengan bawang putih memiliki kemungkinan dapat mengubah aroma ASI.

Walaupun begitu, perubahan aroma ASI tersebut biasanya tidak terlalu signifikan sehingga bayi bisa saja tidak menyadarinya. Bunda boleh khawatir ketika bayi menjadi enggan meminum ASI karena terjadinya perubahan yang cukup besar pada rasa dan aroma ASI sehingga perlu menahan untuk mengonsumsi jengkol. Selagi tidak membuat bayi enggan menyusu, Bunda diperbolehkan saja untuk memakan jengkol dalam batas yang diwajarkan.

Beberapa Manfaat Makan Jengkol untuk Ibu Menyusui

Gambar 2 - Bolehkah Ibu Menyusui Makan Jengkol
Ilustrasi Buah Jengkol | Gambar: Wikipedia

Dibalik aroma dan rasanya yang khas, jengkol ternyata memiliki sejumlah manfaat juga yang bisa dirasakan ibu menyusui ketika mengonsumsinya. Berikut beberapa manfaat makan jengkol untuk ibu menyusui untuk Bunda ketahui:

  1. Memiliki kandungan serat tinggi untuk mencegah sembelit pada ibu menyusui
  2. Mampu membantu mengontrol kadar gula tubuh karena adanya kandungan kalium dan serat yang mendukung kinerja insulin
  3. Menjadi sumber asupan zat bisa sehingga ibu menyusui terhindar dari anemia
  4. Kandungan vitamin C dalam jengkol dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh
  5. Meningkatkan kadar kalsium pada ASI sehingga mencukupi kebutuhan kalsium bayi

Tips dan Hal yang Perlu Bunda Cermati serta Perhatikan saat Mengonsumsi Jengkol untuk Ibu Menyusui

Meski mengonsumsi jengkol saat sedang fase menyusui, Bunda juga perlu mencermati dan memperhatikan sejumlah hal. Berikut beberapa hal yang perlu Bunda cermati dan perhatikan sat mengonsumsi jengkol untuk ibu menyusui:

  • Bunda perlu memperhatikan jumlah konsumsi jengkol sehingga tidak berlebihan yang berisiko untuk kesehatan berupa kejengkolan dan juga perubahan aroma pada ASI
  • Untuk ibu menyusui, dianjurkan untuk mengonsumsi jengkol dalam keadaan sudah matang atau diolah agar menghindari risiko adanya bakteri atau kondisi yang kurang bersih
  • Bunda perlu banyak mengonsumsi air untuk meminimalisir terjadinya kejengkolan

Baca Juga: Bolehkah Ibu Menyusui Makan Pare? Yuk, Kenali Efek Samping dan Kebaikannya untuk ASI Bunda

Jaga Kualitas dan Jumlah ASI Meski Bunda Mengonsumsi Jengkol dengan Fitbumin Vilaktin

Jengkol memang dapat menjadi makanan kegemaran dan kesukaan bagi sebagian orang. Rasanya yang nikmat ketika diolah membuat jengkol banyak disajikan di Indonesia. Sebagai ibu menyusui yang menggemari jengkol, Anda juga tentu ingin sesekali untuk menyantapnya. Meski begitu, kandungan di dalam jengkol ternyata juga dapat memberikan asupan nutrisi yang dapat bermanfaat bagi kesehatan ibu menyusui juga.

Untuk membantu Bunda, Fitbumin Vilaktin hadir sebagai suplemen yang memiliki kandungan nutrisi lengkap untuk memperlancar dan melimpahkan jumlah ASI. Terdapat kombinasi bahan baku alami berupa ekstrak daun katuk, ekstrak ikan gabus, ekstrak bayam, dan ekstrak rumput laut.

Fitbumin Vilaktin - Bolehkah Ibu Menyusui Makan Jengkol

Dengan kombinasi bahan tersebut, Fitbumin Vilaktin memiliki kandungan nutrisi lengkap di dalamnya berupa protein, albumin, 18 asam amino, asam lemak omega, vitamin dan mineral sebagai pendamping nutrisi harian ibu menyusui.

Maka dari itu, Fitbumin Vilaktin dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI menjadi semakin melimpah untuk asupan ASI bagi bayi Bunda. Keamanan dari Fitbumin Vilaktin juga terjamin karena sudah memiliki sertifikasi BPOM dan Halal MUI juga tidak memiliki efek samping berkat bahan baku 100% alami di dalamnya.

Itulah ulasan mengenai bolehkah ibu menyusui makan jengkol yang bisa Bunda cari tahu jawaban dan faktanya. Untuk membeli dan memperoleh Fitbumin Vilaktin, Bunda bisa langsung mengklik pada gambar produk atau melalui tautan link pembelian produk berikut ini.

Segera beli Fitbumin Vemuno karena terdapat diskon promo di bulan ini untuk para ibu menyusui yang ingin menjaga kualitas dan jumlah ASI agar berlimpah.