Alasan bayi sulit duduk – Sebagai orang tua, perkembangan bayi merupakan hal yang penting untuk dicermati dan dipahami. Maka dari itu, Bunda perlu tahu nih bahwa kemampuan bayi untuk bisa duduk merupakan salah satu aspek indikasi perkembangan bayi yang mendasar.
Perkembangan anak atau bayi ternyata mencakup banyak hal loh, Bunda. Nah, proses perkembangan tersebut dapat meliput hal seperti bagaimana anak bermain, ‘belajar’, bergerak, dan berbicara.
Fase belajar gerak pada bayi dikenal juga sebagai perkembangan motorik kasar seperti merangkak, duduk, berdiri, berjalan, hingga tengkurap. Apabila buah hati Bunda saat ini belum bisa duduk secara mandiri atau sulit duduk, padahal usianya sudah sewajarnya bisa maka pastinya akan membuat perasaan sebagai orang tua menjadi cemas dan khawatir.
Berapa Usia Normal Bayi untuk Bisa Duduk ?
Melansir hellosehat, secara normalnya bayi bisa duduk dengan cukup stabil ketika berusia 6 bulan. Hal ini juga didukung dengan perkembangan otot leher, bahu, dan punggung bayi yang membantu menopang tubuhnya agar bisa duduk mandiri.
Dalam realitanya, perkembangan dan pertumbuhan bayi tentunya berbeda-beda setiap individu. Kendatipun begitu, Bunda perlu mewaspadai dan mencermati adanya kemungkinan keterlambatan perkembangan motorik kasar pada si buah hati.
Baca Juga : Perlu Dicatat! Ini 10 Ragam Asupan Nutrisi Ibu Menyusui agar ASI Berkualitas
Alasan Bayi Sulit Duduk
Untuk menjawab kecemasan dan kekhawatiran Bunda maka kami akan memberikan sejumlah ulasan penyebab bayi susah duduk untuk disimak yah!
1. Minimnya Stimulasi Tubuh kepada Bayi
Memiliki buah hati memang hal yang sangat dinanti orang tua sehingga tidak jarang banyak dari mereka yang terlalu memanjakan atau protektif kepada sang anak untuk bisa bergerak secara mandiri.
Agar si kecil bisa berkembang, Bunda perlu memberikan ‘stimulasi’ tubuh bayi agar bisa aktif bergerak secara alami. Diperlukan pembiasaan kepada bayi untuk bisa duduk, merangkak, hingga berdiri. Pembiasaan terlalu sering menggendong dan mengemong anak dalam bergerak akan membuat bayi menjadi sulit duduk dan bergerak secara leluasa.
2. Otot dan Tulang Bayi yang Masih Lemah
Peran perkembangan otot dan tulang pada bayi sangat diperlukan loh, Bun, sebagai pilar penopang dan kekuatan utama pada tubuhnya. Tulang sebagi penopang rangka tubuh, sedangkan kekuatan bergerak berasal dari otot yang terbentuk.
Kondisi bayi yang masih susah duduk dan berdiri bisa terjadi karena faktor otot dan tulang bayi yang masih lemah. Nah, oleh karena itu ASI Bunda sangat diperlukan sebagai makanan bayi untuk bisa menguatkan otot dan tulang dalam perkembangan tubuhnya, yah!
3. Obesitas Membuat Bayi Sulit Duduk dan Bergerak Lincah
Badan bayi yang gemuk dan chubby memang terlihat menggemaskan bagi orang tua. Padahal untuk Bunda ketahui, bayi yang bertubuh gempal dan montok tidak selamanya sehat loh, Bun. Ya, kondisi tersebut ternyata bisa menjadi ciri-ciri dari bayi yang mengalami obesitas atau kegemukan.
Bayi yang terlalu gemuk atau obesitas akan mengganggu perkembangan gerak dan motoriknya. Dia akan mengalami kesusahan dalam memosisikan tubuhnya secara stabil dalam hal duduk, beridiri, hingga berjalan. Bunda harus mewaspadai hal ini karena obesitas pada bayi bisa berlanjut hingga usia anak-anak bahkan remaja.
4. Lambat Bertumbuh Karena Kurang Gizi atau Penyakit Tertentu
Seorang ibu pasti ingin melihat bayinya tumbuh secara sehat dan normal. Akan tetapi, terkadang terdapat kasus bayi yang lambat bertumbuh karena kurangnya gizi atau keadaan penyakit tertentu. Bunda perlu aware terhadap kondisi pertumbuhan dan perkembangan buah hati yang terasa lambat.
Kurangnya gizi pada bayi dapat disebabkan oleh kondisi produksi ASI Bunda yang sedikit dan susah keluar atau juga cara Bunda menyusui sang bayi yang ternyata salah dan tidak tepat. Maka dari itu maka asupan nutrisi dan gizi pada Bunda juga penting untuk menghasilkan ASI yang berkualitas dan melimpah.
Selain hal itu, kondisi bayi yang lambat bertumbuh juga bisa disebabkan oleh faktor penyakit tertentu yang diderita oleh buah hati Bunda. Dilansir dari alodokter, beberapa penyakit yang bisa membuat pertumbuhan bayi menjadi lama lambat yaitu diare kronis, gangguan lambung, penyakit kelainan tulang, penyakit celiac, sindrom down, penyakit celebral palsy, dan penyakit lainnya.
Baca Juga : Simak Bunda, 12 Cara Memperlancar ASI Secara Alami dan Praktis
5. Sakit Kelainan Tulang
Salah satu faktor atau alasan bayi sulit duduk juga bisa diakibatkan oleh adanya penyakit kelainan tulang. Sebagai orang tua, Bunda juga perlu memeriksa dan memantau kondisi pertumbuhan tubuh pada bayi. Apakah bayi Bunda memiliki sturuktur tulang tubuh yang normal atau tidak?
Sebab secara medis memang terdapat sejumlah bayi yang terlahir dengan kondisi kelainan tulang tertentu sehingga perlu dilakukan proses medis yang lebih lanjut. Dilansir dari sehatq, beberapa penyakit kelainan tulang yang bisa terjadi pada bayi seperti Juvenile paget, Osteogenesis Imperfecta, Rakitis, Displasia Skeleta, Hypophosphatasia, lutut bengkok atau club foot.
6. Adanya Cedera pada Punggung atau Kaki Bayi
Salah satu alasan bayi sulit duduk ialah adanya cedera pada kaki bayi. Seperti yang Bunda ketahui bahwa bayi yang sehat tentunya akan aktif bergerak dan ‘belajar’ mengenai hal dasar pada tubuhnya seperti merangkak, duduk, beridiri, hingga berjalan.
Akan tetapi dalam proses tahapan itu, tidak jarang terjadi cedera pada bayi Bunda yang terkena pada bagian punggung atau kaki bayi. Kasus cedera pada bayi biasanya terjadi karena beberapa hal seperti bayi terjatuh, bayi yang keseleo saat merambat, kurang hati-hatinya orang tua saat bermain bersama bayi, hingga sang kakak yang terlalu kuat menarik atau menggendong adiknya.
7. Gangguan pada Kemampuan Motorik Bayi
Gangguan kemampuan motorik pada bayi dapat menghambat buah hati Bunda dalam melakukan hal-hal kemampuan dasar seperti yang dilakukan pada bayi di usianya. Keterlambatan perkembangan si Kecil dalam motorik terbagi menjadi dua yaitu kemampuan motorik halus dan motorik kasar.
Untuk kesulitan duduk pada bayi tergolong pada gangguan motorik kasar yah, Bun. Pergerakan kemampuan motorik kasar sendiri berkaitan dengan gerakan-gerakan besar yang melibatkan otot kaki, lengan, hingga bagian besar tubuh. Gerakan motorik kasar pada bayi mencakup merangkak, berguling, duduk, berdiri, hingga berjalan.
8. Kurangnya Kesempatan Bayi Belajar Duduk Sendiri
Banyak orang tua salah kaprah dalam memosisikan tidur pada bayi terlebih ibu-ibu muda yang baru memiliki anak pertama. Untuk Bunda ketahui, dalam menidurkan si buah hati memerlukan variasi posisi agar secara tidak langsung mengajari bayi untuk bisa bergerak mandiri secara alami.
Saat ini banyak orang tua yang hanya memosisikan tidur bayi secara telentang saja sepanjang waktu. Ternyata hal ini membuat bayi Bunda kurang memiliki kesempatan untuk bisa belajar duduk sendiri. Bunda baiknya perlu sesekali memosisikan tidur bayi secara tengkurap loh!
Karena pada posisi tengkuraplah bayi bisa secara maksimal dapat mendorong badannya sendiri dengan tangan lalu mulai belajar duduk mandiri dari keadaan posisi tengkurap pada saat bangun tidur. Hal ini akan memberikan kesempatan lebih pada bayi Bunda untuk belajar duduk sendiri dan berlatih pada otot tubuhnya.
Asupan Nutrisi Lengkap untuk Ibu Menyusui dalam Mendukung Perekembangan Bayi
Agar bayi Bunda tidak lagi terhambat dalam perkembangan dan pertumbuhan tubuh secara alami tentunya membutuhkan asupan nutirisi yang lengkap agar ASI yang dihasilkan berkualitas dan melimpah.
Dengan demikian, kebutuhan nutrisi dan gizi pada bayi akan tercukupi dengan baik karena kualitas dan kuantitas ASI menjadi terjaga sehingga bayi akan terhindar dari gangguan sistem motorik tubuh karena kurangnya gizi dan nutrisi atau penyakit tertentu.
Untuk menghasilkan ASI yang berkualitas, terdapat nutrisi yang perlu dikonsumsi oleh Bunda seperti protein tinggi, zat besi, serat asam folat, dan aneka kandungan vitamin B kompleks dan vitamin lainnya.
Untuk memenuhi kebutuhan itu semua ternyata terkadang makanan sehari-hari belum tentu mencukupi loh, Bunda. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk Bunda mengonsumsi komplemen tambahan sehingga dapat secara optimal menghasilkan produksi ASI berkualitas bagi si Kecil.
Untuk menjawab kebutuhan itu, Fitbumin Vilaktin hadir sebagai komplemen nutrisi lengkap yang terbuat dari bahan alami ekstrak ikan gabus yang kaya akan protein albumin dan kandungan lainnya untuk membantu memenuhi nutrisi bagi Bunda yang sedang menyusui.
Dengan mengonsumsi Fitbumin Vilaktin, Bunda tidak perlu lagi cemas dan khawatir akan kondisi perkembangan bayi yang terlambat tumbuh karena kekurangan nutirisi gara-gara ASI yang tidak berkualitas dan sedikit, yah!
Demikian ulasan mengenai 8 alasan bayi sulit duduk untuk Bunda wajib pahami. Untuk memperoleh informasi detail mengenai produk Fitbumin Vilaktin bisa Bunda klik di tombol berikut ini!